Kudus
memiliki banyak sekali ragam budaya serta ritual-ritualnya. Salah satunya
adalah tradisi Rebo Wekasan yang diadakan di Masjid Al-Makmur desa Jepang, kecamatan
Mejobo. Yang dimana tradisi tersebut masih tetap dilaksanakan hingga saat ini.
Acara ini dilaksanakan pada hari Rabu akhir bulan Safar (penanggalan jawa).
Berdasarkan
sejaranya, dulu Masjid Al-Makmur sempat disinggahi oleh Sunan Kudus ketika beliau
datang dari peperangan Majapahit menuju kota Kudus. Ketika beliau akan memasuki
kota Kdus, beliau singgah terlebih dahulu di Masjid Al-Makmur ini yang pada
awalnya hanya terdapat gapura, empat tiang dan mustaka. Sesampainya dihalaman
masjid beliau menancapkan tongkatnya sehingga keluar mata air yang kemudian
menjadi sumur yang dikeramatkan oleh masyarakat sekitar Masjid dan sumur
tersebut diberi nama “Sumur Wali” dan airnya disebut “Banyu Salamun”. Setelah
Sunan Kudus meninggalkan desa Jepang, pembangunan Masjid tersebut dilanjutkan
oleh Ulama dari Semarang yang bernama Syeikh Sayyid Ali Idrus.
Prosesi
Rebo Wekasan ini dimulai dalam jangka waktu 3-4 hari sebelum pengambilan air
“Banyu Salamun”. Sebelum air tersebut diambil, masyarakat desa Jepang mengadakan
pementasan budaya diantaranya: Rebana, seni bela diri, Kirab Budaya dan masih
banyak yang lainnya. Prosesi perebutan air “Banyu Salamun” dimulai ketika
selesai salat Asar, yang diisi dengan Istighosah serta Khotmil Qur’an. Setelah
itu kirab keliling desa. Puncak dari ritual ini terjadi setelah salat Maghrib.
Selesai salat Maghrib, orang-orang mulai masuk ke halaman Masjid. Sebelum air
dibagikan, dilakukan pembacaan do’a dengan harapan air “Banyu Salamun” tersebut
berkhasiat. Konon, air “Banyu Salamun” dipercaya dapat menyembuhkan berbagai
penyakit, tak heran banyak orang yang datang hanya untuk memperoleh air
tersebut. Mereka tidak datang dari kota Kudus saja melainkan dari berbagai
kotapun turut datang ke Masjid Al-Makmur ini.
Dengan
adanya tradisi “Rebo Wekasan”, membuktikan bahwa melestarikan budaya dari
leluhur kita adalah yang penting. Dan dengan adanya tradisi ini sobat wow bisa
mengambil pelajaran sejarah yang disampaikan tadi, tapi sejarah yang ada diatas
belum sepenuhnya lengkap, tetapi masih banyak lagi sejarah yang harus dikupas
dalam pembangunan Masjid Al-Makmur ini. Sekian dan Terima Kasih.
EmoticonEmoticon